EraNusantara – Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu, melakukan kunjungan kerja ke Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (17/4). Kunjungan ini bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan bagian dari upaya serius pemerintah untuk mencapai target investasi fantastis di tahun 2025. Apa yang sebenarnya terjadi di Palu? Mengapa Wamen Investasi sampai turun tangan langsung?
Dalam kunjungannya, Todotua bertemu Gubernur Sulteng, Anwar Hafid, untuk membahas potensi investasi di daerah tersebut. Ia juga memimpin rapat konsolidasi target realisasi investasi tahun 2025 bersama pejabat Pemda dan Kepala DPMPTSP se-Sulawesi Tengah. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional 8% hingga 2029, membutuhkan investasi hingga Rp 13.032,8 triliun, dengan 86,65% diharapkan dari investasi swasta. Peran pemerintah daerah, khususnya dalam menarik investasi langsung, sangat krusial.

Sulawesi Tengah sendiri telah menunjukkan kinerja impresif. Realisasi investasi tahun 2024 mencapai Rp 139,88 triliun, melampaui target hingga 128,27% dan menempati peringkat kedua nasional dalam Penanaman Modal Asing (PMA). Kontribusi terbesar datang dari sektor logam dasar, kimia, farmasi, pertambangan, dan kawasan industri.
Namun, tantangan masih ada. Tahun 2025, Sulawesi Tengah ditargetkan menyerap investasi hingga Rp 162,57 triliun, atau 8,53% dari target nasional. Untuk memastikan target tersebut tercapai, Wamen Investasi juga mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu. Di sana, ia meninjau langsung beberapa perusahaan hilirisasi, termasuk PT Asbuton Jaya Abadi (perdagangan bahan bakar), PT Hong Thai Internasional (pengolahan getah pinus), dan PT Wanhong Nonferrous Recycling Utilization (smelter tembaga). Ketiga perusahaan ini telah menanamkan investasi signifikan, masing-masing Rp 55,7 miliar, Rp 26,15 miliar, dan Rp 296,2 miliar.
"Investasi bukan hanya angka, tetapi dampak nyata bagi masyarakat," tegas Todotua. Kunjungan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat melalui investasi yang berkelanjutan. Apakah target Rp 162 triliun akan tercapai? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.
Editor: Rockdisc