EraNusantara – Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog siap siaga menyerap hasil panen raya jagung petani yang diperkirakan mencapai puncaknya pada April-Mei 2025. Langkah ini memastikan petani mendapatkan harga yang layak dan hasil panen mereka terserap optimal sebagai Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, menegaskan komitmen pemerintah untuk menjamin kelancaran rantai pasok pangan, khususnya untuk pakan ternak dan industri pengolahan. "Kita ingin memastikan semua pihak, dari petani hingga konsumen, merasakan manfaatnya," ujar Ketut dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pengadaan CJP, seperti dikutip dari keterangan tertulis Bapanas, Rabu (16/4/2025).
Data per 14 April 2025 menunjukkan CJP di Perum Bulog mencapai 107 ribu ton, terdiri dari 91 ribu ton PSO dan 16 ribu ton komersil. Harga jagung pipilan kering di tingkat petani rata-rata nasional mencapai Rp 4.831/kg, masih di bawah harga acuan yang ditetapkan Presiden. Bupati Sumbawa, Syafruddin Jarot, menjelaskan rendahnya harga ini disebabkan oleh kendala teknis pengolahan kadar air jagung oleh petani. Petani masih mengandalkan penjemuran matahari, sehingga kadar air jagung belum sesuai standar untuk mencapai harga Rp 5.500/kg. "Ke depan, kita akan dorong petani untuk menggunakan teknologi pengeringan yang lebih baik," tambahnya.

Bapanas juga mendorong pemerintah daerah untuk memanfaatkan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) guna membantu biaya transportasi dari sentra produksi ke konsumen. Langkah ini diharapkan menekan harga jual jagung di tingkat peternak dan produsen pakan ternak. "Alokasi BTT untuk subsidi distribusi sangat efektif membantu petani dan pelaku usaha," kata Ketut.
Kerja sama Bapanas, Perum Bulog, dan pelaku usaha pakan serta peternakan, diyakini mampu melampaui target penyerapan jagung di NTB, bahkan hingga 10% dari total produksi yang diperkirakan mencapai 1,4-1,7 juta ton. Kabupaten Bima, Dompu, dan Sumbawa menjadi sentra produksi utama jagung di NTB.
Dengan strategi terintegrasi ini, pemerintah optimistis dapat menjamin kesejahteraan petani dan stabilitas pasokan jagung nasional.
Editor: Rockdisc