EraNusantara – Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) secara lantang menyuarakan aspirasinya terkait Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2026. Mereka menuntut kenaikan yang signifikan, mencapai angka 7,5% hingga 8%. Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea, berpendapat bahwa angka tersebut sangat realistis mengingat lonjakan harga kebutuhan pokok yang terus menghimpit para pekerja.
Andi Gani menegaskan bahwa kenaikan UMP sebesar 8% adalah langkah krusial untuk menjaga daya beli kaum buruh yang semakin tergerus. "Kami mendorong agar kenaikan upah minimum 2026 berada di kisaran 7,5-8 persen. Ini penting untuk menjaga daya beli buruh yang terus tertekan akibat kenaikan harga," ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip eranusantara.co, Sabtu (25/10/2025).

Untuk mewujudkan tuntutan ini, Andi menginstruksikan seluruh anggota KSPSI untuk berjuang melalui aksi unjuk rasa. Namun, ia menekankan pentingnya menjaga aksi tetap damai dan kondusif di seluruh daerah. Instruksi ini disampaikan saat perayaan 9 tahun terbentuknya Pimpinan Unit Kerja Tekstil, Sandang, dan Kulit KSPSI PT Pou Yuen Indonesia di Cianjur, Jawa Barat.
"Kami ingin perjuangan upah tahun ini dilakukan secara elegan dan bermartabat. Aksi boleh dilakukan, tapi harus damai, tidak anarkis, dan tetap menjaga kondusifitas di setiap daerah," tegas Andi Gani.
Lebih lanjut, Andi telah memberikan arahan khusus kepada Dewan Pengupahan dari unsur KSPSI di tingkat kabupaten/kota hingga nasional untuk memperjuangkan aspirasi pekerja secara maksimal dalam pembahasan upah tahun depan. Solidaritas dan keberanian dalam menyuarakan kepentingan buruh menjadi kunci utama.
Andi memperingatkan bahwa sanksi organisasi akan diberikan kepada anggota Dewan Pengupahan dari KSPSI yang tidak serius dan sungguh-sungguh memperjuangkan kenaikan upah. "Kalau ada Dewan Pengupahan yang berasal dari KSPSI yang saya pimpin tidak serius dan sungguh-sungguh memperjuangkan kenaikan upah, maka dipastikan akan mendapatkan sanksi organisasi. Karena, perjuangan ini bukan hanya soal angka, tapi juga soal keadilan bagi pekerja di seluruh Indonesia," pungkasnya.
Editor: Rockdisc