EraNusantara – Pemerintah gencar meningkatkan layanan Indonesia National Single Window (INSW), layanan elektronik terintegrasi untuk ekspor-impor. Langkah ini diklaim untuk meningkatkan efisiensi dan digitalisasi layanan publik di sektor vital tersebut. Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Dewan Pengarah INSW di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (2/7).
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menjelaskan rapat tersebut sebagai evaluasi progres INSW pasca rapat sebelumnya pada 12 Desember 2024. Diskusi difokuskan pada isu strategis, termasuk pembentukan Unit Layanan Single Window (ULSW), kode pelabuhan, Indonesia Single Risk Management (ISRM), dan Business Continuity Management System (BCMS). Integrasi sistem juga menjadi sorotan, meliputi Single Submission Ekspor dengan e-SKA, posisi INSW dalam perizinan berusaha berbasis risiko, dan implementasi Perpres Logistik.

Lebih lanjut, pertemuan membahas perluasan ruang lingkup Sistem Informasi Mineral dan Batubara (SIMBARA), identifikasi barang dual use, integrasi SIMIRAH ke INATRADE dan SINSW dengan adopsi mekanisme SIMBARA, serta penguatan keamanan sistem siber. Susiwijono menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antar kementerian/lembaga dalam mencapai target yang telah ditetapkan.
Rapat juga membahas rencana strategis 2025, antara lain implementasi sistem manajemen risiko di kementerian/lembaga terkait ekspor, impor, dan logistik; penyesuaian sistem terintegrasi SINSW dan OSS sesuai PP Nomor 28 Tahun 2025; penyediaan layanan perizinan dalam satu aplikasi (Single Submission); dan revisi Perpres Nomor 44 Tahun 2018 tentang INSW. Integrasi sistem dan proses bisnis antar kementerian/lembaga di bidang ekspor, impor, dan logistik disebut sebagai capaian nyata kolaborasi.
Susiwijono menekankan fokus pada deregulasi dan peningkatan layanan perizinan ekspor impor, khususnya untuk mendukung implementasi PP Nomor 28 Tahun 2025. Ia mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi mengoptimalkan INSW. Rapat dihadiri Kepala Lembaga National Single Window, Oza Olavia, dan pejabat dari 21 kementerian/lembaga terkait. Tujuan utama rapat adalah mengevaluasi kinerja 2024 dan merumuskan rencana strategis 2025. Apakah INSW benar-benar akan menjadi revolusi digital yang efisien atau hanya janji belaka? Waktu yang akan menjawabnya.
Editor: Rockdisc