EraNusantara – Bayangkan, selama enam bulan pertama tahun 2025, sebanyak 5.634 barang penumpang kereta api hilang! Angka ini termasuk 2.250 barang berharga seperti ponsel, laptop, dompet, perhiasan, dan dokumen penting, dengan total nilai mencapai Rp 7,47 miliar. Data mengejutkan ini dirilis oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Namun, di balik angka fantastis tersebut, tersimpan kisah mengharukan yang menunjukkan perubahan signifikan dalam pelayanan KAI.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa angka kehilangan barang tersebut tak mengurangi komitmen KAI dalam memberikan layanan terbaik. "Ini membuktikan kesiapan layanan kami dan kepercayaan pelanggan yang terus tumbuh berkat sistem layanan pelanggan 24 jam," ujarnya dalam keterangan resmi eranusantara.co, Minggu (6/7/2025).

KAI menyediakan berbagai jalur pelaporan kehilangan barang, mulai dari Contact Center 121, WhatsApp 08111-2111-121, email [email protected], hingga loket layanan pelanggan di stasiun. Semua laporan ditangani dengan prosedur yang transparan dan mudah diakses.
"Kami ingin penumpang merasa aman, baik selama perjalanan maupun atas barang bawaannya," tegas Anne. "Ini bukan sekadar mengembalikan barang, tapi membangun kepercayaan. Kisah Megananda adalah salah satu bukti nyata transformasi KAI."
Kisah Megananda Daryono, penumpang KA Manahan Priority rute Gambir-Yogyakarta, menjadi sorotan. Ponselnya yang tertinggal di kereta pada 3 Juli 2025, berhasil ditemukan dan dikembalikan kurang dari 12 jam tanpa biaya tambahan. Keberhasilan ini berkat kerja sama petugas Polsuska di Stasiun Solo Balapan yang menjawab panggilan dari anak Megananda.
Penyelia Polsuska Stasiun Solo Balapan, Indra Sarwono, menjelaskan kronologi penemuan dan pengembalian ponsel tersebut. Ponsel iPhone seri 13/14 Pro ditemukan oleh petugas pengamanan KA Manahan dan diserahkan ke pos Polsuska. Setelah memastikan identitas pemilik, ponsel dikirim melalui KA Lodaya 79 dan diterima Megananda keesokan harinya di Yogyakarta.
Indra menekankan prosedur standar dalam menangani barang hilang, termasuk pendataan, input ke sistem Lost and Found, dan penyimpanan di lemari kaca. "Kebahagiaan kami adalah saat bisa mengembalikan barang ke pemiliknya," ujarnya, menggambarkan kepuasan atas pelayanan yang diberikan. "Ini bagian dari amanah yang selalu kami pegang."
Kisah Megananda dan komitmen KAI dalam menangani barang hilang menunjukkan upaya nyata dalam meningkatkan kualitas layanan dan kepercayaan publik. Meskipun angka kehilangan barang cukup tinggi, KAI membuktikan bahwa mereka terus berupaya memberikan solusi dan membangun kepercayaan pelanggan.
Editor: Rockdisc