EraNusantara – Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini memberikan arahan penting kepada jajaran direksi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Pertemuan tertutup tersebut menghasilkan pengungkapan mengejutkan: potensi kekayaan Danantara yang fantastis. Usai pertemuan, Prabowo menekankan pentingnya pengelolaan aset negara ini dengan transparansi dan ketat, karena nilainya diperkirakan mencapai angka yang luar biasa.
Dalam keterangannya di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Prabowo menyatakan bahwa Danantara merupakan aset berharga milik bangsa Indonesia. Ia mendesak agar pengelolaan dilakukan secara optimal, dengan sistem yang transparan dan akuntabel. "Ini adalah kekayaan luar biasa yang dapat mendorong kebangkitan ekonomi kita," tegas Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo memprediksi bahwa kekayaan Danantara berpotensi mencapai US$ 1 triliun atau setara dengan Rp 16.800 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.800 per dolar AS). Angka ini, menurutnya, merupakan modal yang sangat signifikan untuk pembangunan ekonomi Indonesia. "Kita harus mengelola aset-aset ini dengan baik. Perhitungan menunjukkan kita sebenarnya sangat kaya. Potensi Danantara mencapai US$ 1 triliun bukanlah hal yang mustahil," ujarnya.
Prabowo juga menekankan perlunya meninggalkan praktik-praktik bisnis yang tidak efisien dan merugikan negara. Efisiensi dan transparansi menjadi kunci utama dalam mengelola kekayaan sebesar itu. "Saya minta kepada seluruh direksi untuk bekerja sebaik mungkin. Tinggalkan praktik-praktik lama yang kurang efisien dan praktik-praktik yang tidak benar," pinta Prabowo. Ia berharap pengelolaan Danantara yang optimal akan menghasilkan keuntungan besar bagi seluruh rakyat Indonesia. Pengelolaan yang baik akan menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi kekayaan ini demi kesejahteraan bangsa.
Editor: Rockdisc