EraNusantara – Hubungan dagang Indonesia dan Australia semakin mesra. Nilai transaksi perdagangan kedua negara bahkan telah menembus angka fantastis, mencapai Rp 381 triliun. Hal ini memicu Australia untuk semakin gencar membidik sektor pertanian Indonesia sebagai lahan investasi potensial.
Kedutaan Besar Australia di Jakarta baru saja menggelar Australia-Southeast Asia Business Exchange, sebuah forum yang mempertemukan pengusaha dari kedua negara. Acara ini menjadi sinyal kuat akan komitmen Australia untuk memperdalam kerjasama ekonomi, khususnya di bidang agrobisnis yang menjanjikan.

Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, menegaskan bahwa Indonesia adalah mitra yang sangat penting bagi Australia, terutama dalam konteks hubungan ekonomi. Implementasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) terbukti menjadi katalisator pertumbuhan perdagangan yang signifikan.
"Sejak IA-CEPA diberlakukan, perdagangan antara Indonesia dan Australia telah meningkat hampir tiga kali lipat," ungkap Gita dalam acara tersebut. Peningkatan ini menunjukkan dampak positif dari perjanjian tersebut dalam memfasilitasi arus barang dan jasa antar kedua negara.
Selain perdagangan, investasi asing langsung (FDI) dari Australia ke Indonesia juga mengalami peningkatan yang signifikan, mencapai 30% sejak IA-CEPA. Hal ini menjadikan Australia sebagai investor terbesar ke-10 di Indonesia, dengan fokus utama pada sektor pertanian dan ketahanan pangan.
Jennifer Westacott, seorang tokoh bisnis terkemuka Australia, mengungkapkan bahwa 29 perusahaan agrobisnis dan agripangan asal Australia turut hadir dalam acara tersebut. Mereka siap mengucurkan dana hingga A$ 5 miliar atau sekitar Rp 54,5 triliun untuk impor produk dan investasi agrobisnis di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
"Kami melihat peluang yang sangat besar di Indonesia. Perusahaan Australia ingin menjadi bagian dari perjalanan Indonesia menuju swasembada dan ketahanan pangan," kata Jennifer. Ia menambahkan bahwa investasi ini tidak hanya akan meningkatkan perdagangan, tetapi juga akan mendorong transfer teknologi, pengembangan keterampilan, dan penelitian bersama.
Australia juga berkomitmen untuk terus memasarkan produk pertaniannya yang berkualitas tinggi dan ramah lingkungan ke pasar Indonesia, serta mendorong investasi dari Indonesia ke Australia. Hal ini menunjukkan visi jangka panjang untuk membangun kemitraan yang saling menguntungkan di sektor pertanian.
Editor: Rockdisc