EraNusantara – Pemerintah baru saja menggelontorkan dana fantastis sebesar Rp 24,4 triliun untuk paket stimulus ekonomi periode Juni-Juli 2025. Langkah berani ini bertujuan untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional tetap berada di angka 5%, mengatasi potensi pelemahan akibat kondisi ekonomi global yang kurang kondusif. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (2/6/2025), merinci paket stimulus tersebut terdiri dari lima program andalan.
Rinciannya cukup menarik. Pemerintah mengalokasikan dana APBN sebesar Rp 23,59 triliun, sedangkan sisanya Rp 850 miliar bersumber dari sektor swasta. Program-program tersebut meliputi diskon tiket transportasi (kereta api, pesawat, dan kapal laut) senilai Rp 940 miliar (APBN), diskon tarif tol Rp 650 miliar (swasta), tambahan bantuan sosial (bansos) Rp 11,93 triliun (APBN), Bantuan Subsidi Upah (BSU) Rp 10,72 triliun (APBN), dan perpanjangan diskon iuran JKK sebesar Rp 200 miliar (non-APBN).

Sri Mulyani optimistis paket stimulus ini akan efektif mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 mencapai angka 5%. Ia berharap langkah ini dapat menekan angka kemiskinan dan pengangguran secara lebih signifikan. "Dengan pertumbuhan ekonomi yang terjaga, kita optimistis kemiskinan dan pengangguran terbuka dapat ditekan lebih cepat," tegasnya. Strategi ini menjadi kunci bagi pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah tantangan global. Apakah strategi ini akan berhasil? Kita tunggu saja hasilnya.
Editor: Rockdisc