EraNusantara – Pengumuman mengejutkan datang dari kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat! Presiden AS Donald Trump mengumumkan pemangkasan tarif impor produk Indonesia ke AS menjadi 19%, turun drastis dari 32%. Namun, di balik kemurahan hati ini, tersimpan syarat yang menarik perhatian dunia penerbangan: Indonesia dikabarkan akan membeli 50 pesawat Boeing, mayoritas seri 777, melalui Garuda Indonesia. Benarkah demikian?
VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, Cahyadi Indrananto, membenarkan bahwa kesepakatan tersebut memberikan angin segar bagi perusahaan. Hal ini sejalan dengan rencana jangka panjang Garuda untuk menambah armada hingga sekitar 120 pesawat dan memperluas jaringan penerbangan hingga 100 rute dalam lima tahun ke depan. Komunikasi intensif antara Garuda dan Boeing pun telah berlangsung untuk membahas detail spesifikasi pesawat yang sesuai kebutuhan.

Namun, Cahyadi masih enggan membeberkan detail proses pengadaan, termasuk jenis pesawat, jadwal pengiriman, biaya, dan teknis pengadaan lainnya. Hal ini dikarenakan masih dalam tahap pembahasan dan perlu mempertimbangkan kesiapan Boeing dalam memenuhi kebutuhan Garuda.
Yang menarik, Cahyadi juga mengkonfirmasi adanya minat dari beberapa pihak untuk mendanai pembelian pesawat tersebut. Meskipun ia belum dapat mengungkapkan identitas pemberi dana potensial, ia optimis proses pendanaan akan berjalan lancar.
Kesepakatan ini memang bukan tanpa syarat. Selain pemangkasan tarif, Indonesia juga diwajibkan untuk tidak mengenakan tarif impor pada produk AS, membeli produk energi senilai US$ 15 miliar, produk pertanian senilai US$ 4,5 miliar, dan tentunya, 50 pesawat Boeing.
Kabar ini tentu saja menjadi sorotan bagi industri penerbangan Indonesia. Apakah Garuda Indonesia benar-benar akan menambah armada sebanyak itu? Dan bagaimana dampaknya terhadap perekonomian nasional? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
Editor: Rockdisc