EraNusantara – Indonesia akan mengimpor produk pertanian dari Amerika Serikat (AS) senilai US$ 4,5 miliar atau sekitar Rp 73,17 triliun (kurs Rp 16.261). Angka fantastis ini bukan beban negara, melainkan hasil kerjasama strategis yang menguntungkan. Bagaimana caranya?
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menjelaskan bahwa kesepakatan ini terkait dengan penurunan tarif impor barang Indonesia menjadi 19%. Komoditas pertanian yang akan diimpor meliputi kedelai, susu kedelai, gandum, dan kapas. "Totalnya sekitar US$ 4,5 miliar. Itu meliputi kedelai, susu kedelai, gandum, dan kapas," ungkap Susiwijono kepada wartawan eranusantara.co di kantornya, Jumat (18/7/2025).

Yang menarik, pembelian ini sepenuhnya dilakukan oleh sektor swasta, bukan pemerintah. Susiwijono menekankan hal ini untuk menghindari kesalahpahaman. "Jangan salah paham, pemerintah tidak mengeluarkan dana Rp 73 triliun untuk membeli produk pertanian tambahan. Ini adalah realokasi kebutuhan pasar dalam negeri. Kami mengajak asosiasi dan pelaku bisnis untuk memenuhi kebutuhan gandum dan kedelai, misalnya, dari AS. Ternyata, hal ini memungkinkan dan harga yang ditawarkan juga kompetitif," jelasnya.
Pemerintah, menurut Susiwijono, hanya memfasilitasi kerjasama ini. Nota kesepahaman (MoU) telah ditandatangani dengan beberapa pihak, termasuk FKS Group untuk pembelian kedelai, Cargill Indonesia untuk susu kedelai, dan asosiasi tekstil untuk kapas. "Jadi, pemerintah hanya berperan sebagai jembatan, dan sektor swasta yang secara aktif terlibat dalam pembelian ini. Tidak ada anggaran negara yang dikeluarkan untuk pembelian ini," tegas Susiwijono. Dengan demikian, impor besar-besaran ini justru menjadi peluang bagi sektor swasta Indonesia untuk mendapatkan pasokan bahan baku dengan harga yang kompetitif.
Strategi ini menunjukkan pendekatan yang inovatif dalam memenuhi kebutuhan nasional sekaligus memperkuat hubungan ekonomi dengan AS. Bukan hanya sekadar impor, tetapi sebuah kolaborasi yang saling menguntungkan.
Editor: Rockdisc