EraNusantara – Bayang-bayang kebijakan tarif tinggi Donald Trump ternyata menghantui American Airlines. Maskapai raksasa AS ini terpaksa memangkas proyeksi laba tahun 2025. Penyebabnya? Ketidakpastian ekonomi akibat perang dagang AS-China dan kebijakan tarif impor Trump yang kontroversial. Bagaimana dampaknya bagi industri penerbangan global?
Laporan dari eranusantara.co mengutip Reuters menyebutkan, kebijakan tarif Trump telah menciptakan ketidakpastian belanja pemerintah dan membuat American Airlines kesulitan memprediksi jumlah penumpang. Kenaikan tarif impor memicu kekhawatiran resesi, membuat konsumen berpikir dua kali untuk mengeluarkan uang untuk perjalanan udara. Situasi ini semakin diperparah oleh biaya operasional yang membengkak akibat kontrak kerja baru yang ditandatangani tahun lalu.

Akibatnya, American Airlines mencatatkan kerugian bersih US$ 473 juta pada kuartal I 2025, meningkat tajam dibandingkan kerugian US$ 312 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Proyeksi laba per saham yang sebelumnya dipatok antara US$ 1,70 hingga US$ 2,70 pun kini harus direvisi.
American Airlines bukanlah satu-satunya yang terdampak. Laporan Reuters juga menunjukkan bahwa melemahnya ekonomi AS menciptakan tantangan besar bagi maskapai-maskapai besar lainnya. Ironisnya, baru dua bulan lalu industri penerbangan AS menikmati peningkatan permintaan perjalanan. Kini, bayang-bayang kebijakan Trump mengancam membuyarkan momentum positif tersebut. Apakah ini pertanda krisis baru bagi industri penerbangan global? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.
Editor: Rockdisc