EraNusantara – Badan Pangan Nasional (Bapanas) baru saja merilis data terbaru mengenai pergerakan harga sejumlah komoditas pangan. Hasilnya cukup menarik, ada yang naik, ada pula yang turun. Data Panel Harga Bapanas per Minggu (11/5/2025), pukul 13.00 WIB, menunjukkan dinamika pasar yang cukup fluktuatif.
Secara umum, beras premium menunjukan penurunan tipis 0,01% menjadi Rp 15.566 per kg dibandingkan pekan lalu, meskipun mengalami kenaikan 0,11% dari hari sebelumnya. Berbeda dengan beras medium yang justru naik 0,04% menjadi Rp 13.722 per kg, dan beras SPHP naik tipis 0,02% menjadi Rp 12.629 per kg.

Kabar baik datang dari komoditas bawang. Harga bawang merah turun signifikan 3,53% menjadi Rp 40.716 per kg, sementara bawang putih juga mengalami penurunan 1,46% menjadi Rp 43.349 per kg. Penurunan harga juga terjadi pada cabai rawit merah (turun 9,83% menjadi Rp 57.856 per kg) dan cabai merah keriting (turun 4,02% menjadi Rp 53.016 per kg).
Namun, kabar kurang menyenangkan datang dari sektor protein hewani. Harga daging ayam ras naik sedikit 0,087% menjadi Rp 34.600 per kg, sementara harga telur ayam ras justru turun 0,09% menjadi Rp 29.178 per kg. Yang lebih mengkhawatirkan, harga daging sapi murni mengalami kenaikan 0,08% menjadi Rp 135.567 per kg.
Kenaikan harga juga terjadi pada beberapa komoditas lain. Kedelai biji kering (impor) naik 0,26% menjadi Rp 10.798 per kg, gula konsumsi naik 0,01% menjadi Rp 18.552 per kg, dan minyak goreng kemasan sederhana naik 0,06% menjadi Rp 20.759 per liter. Hanya minyak goreng curah yang mengalami penurunan harga, yakni 0,24% menjadi Rp 17.852 per liter.
Tepung terigu juga menunjukkan tren yang beragam. Tepung terigu curah turun 0,21% menjadi Rp 9.808 per kg, sedangkan tepung terigu kemasan turun tipis 0,03% menjadi Rp 12.970 per kg. Sementara itu, harga ikan bervariasi; ikan kembung naik 0,08% menjadi Rp 40.611 per kg, ikan tongkol turun 0,85% menjadi Rp 33.744 per kg, dan ikan bandeng turun 0,42% menjadi Rp 34.197 per kg.
Data ini menunjukkan fluktuasi harga pangan yang dinamis. Perlu pemantauan ketat dari pemerintah untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan pasokan di pasar.
Editor: Rockdisc