EraNusantara – Badan Pangan Nasional (Bapanas) siap menggelontorkan dana fantastis untuk menyelamatkan petani tebu. Menanggapi keluhan menumpuknya 100 ribu ton gula petani yang tak terserap pasar, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengumumkan bahwa Bapanas telah menyiapkan dana Rp 1,5 triliun untuk membeli gula tersebut. Keputusan ini diambil setelah adanya laporan dari Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) yang mengungkapkan permasalahan tersebut.
Amran Sulaiman menyatakan, "Kami sudah bahas dengan Bapanas, dan telah disepakati alokasi dana Rp 1,5 triliun untuk membeli gula petani. Kami rasa jumlah ini cukup," ujarnya usai Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IV DPR RI beberapa waktu lalu. ID Food, BUMN pangan, ditunjuk sebagai pelaksana penyerapan gula petani tersebut. Meskipun demikian, Mentan belum merinci detail waktu pelaksanaan pembelian gula. Ia hanya berharap prosesnya dapat berjalan secepatnya.

Sebelumnya, Ketua Umum DPN APTRI, Soemitro Samadikoen, mengungkapkan keprihatinannya atas menumpuknya gula petani di gudang. Hal ini dipicu oleh impor gula yang berlebihan pada awal tahun dan masuknya produk etanol impor ke pasar domestik. Soemitro mengingatkan bahwa pada Februari lalu, pemerintah membuka keran impor gula sebanyak 200 ribu ton untuk memenuhi Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), meskipun sebelumnya telah menargetkan penghentian impor gula tahun ini. Kebijakan ini, menurut Soemitro, menimbulkan kebingungan di kalangan pengusaha gula dan menyebabkan penurunan penyerapan gula dari petani.
"Masalahnya bukan hanya kuantitas, tetapi juga ketidakpastian akibat kebijakan impor yang membuat pelaku usaha ragu untuk menyerap gula petani. Mereka khawatir akan ada impor lagi di masa mendatang," jelas Soemitro dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi VI DPR. Situasi ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menjaga keseimbangan antara ketersediaan pangan dan keberlangsungan usaha petani tebu.
Pemerintah berharap langkah cepat ini dapat mengatasi permasalahan tumpukan gula petani dan memberikan kepastian pasar bagi para petani. Keberhasilan program ini akan menjadi penentu keberlanjutan usaha petani tebu di Indonesia.
Editor: Rockdisc