EraNusantara – Pemerintah bergerak cepat mengatasi gejolak harga jagung yang berdampak pada peternak ayam petelur dan pedaging. Sebagai langkah konkret, Badan Pangan Nasional (NFA) mulai menggelontorkan Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) sebanyak 52.400 ton kepada 2.109 peternak layer mandiri di 16 provinsi di seluruh Indonesia. Penyaluran ini ditargetkan rampung pada bulan Oktober ini, dengan harapan dapat meredam fluktuasi harga jagung pakan yang selama ini menjadi momok bagi peternak.
Penyaluran CJP ini dilakukan melalui mekanisme Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung. Harga jual jagung dalam program ini ditetapkan sebesar Rp 5.000 per kilogram di gudang Bulog, dan maksimal Rp 5.500 per kilogram sampai di tingkat peternak. Selisih harga yang timbul akan disubsidi oleh pemerintah melalui anggaran NFA sebesar Rp 78,6 miliar, dengan asumsi subsidi harga Rp 1.500 per kilogram. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi produsen pangan pokok strategis di dalam negeri.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa intervensi pemerintah ini sangat penting untuk menjaga stabilitas harga telur dan daging ayam. Data Panel Harga Pangan NFA menunjukkan bahwa harga jagung di tingkat peternak mulai menunjukkan tren penurunan, meskipun masih berada di atas Harga Acuan Penjualan (HAP) yang ditetapkan sebesar Rp 5.800 per kilogram untuk jagung kadar air 15%.
Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat bahwa telur ayam ras dan ayam ras pedaging menjadi penyebab utama kenaikan indeks harga yang diterima petani pada subsektor peternakan. Indeks harga yang diterima peternak unggas pada bulan September 2025 mencapai level tertinggi dalam tiga tahun terakhir, yaitu 126,02. Hal ini semakin memperkuat urgensi intervensi pemerintah untuk menstabilkan harga jagung pakan.
Dengan penyaluran 52.400 ton jagung kepada ribuan peternak, pemerintah berharap dapat meredam fluktuasi harga jagung pakan dan memberikan dampak positif sebagai faktor penstabil harga telur dan daging ayam di pasaran. Langkah ini diharapkan dapat memberikan angin segar bagi peternak dan menjaga daya beli masyarakat.
Editor: Rockdisc