EraNusantara – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini mengungkap strategi jitu pemerintah dalam membantu masyarakat miskin meningkatkan taraf hidupnya. Bukan hanya sekedar bantuan finansial, Sri Mulyani menekankan pentingnya intervensi negara di sektor krusial: kesehatan, pendidikan, dan gizi. Hal ini diungkapkannya dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025, yang ditulis eranusantara.co pada Kamis (19/6/2025).
Menurut Sri Mulyani, program-program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), pemeriksaan kesehatan gratis, dan pendidikan gratis melalui Sekolah Rakyat, merupakan kunci utama. Ia menjelaskan bahwa membangun entrepreneur yang tangguh tidak cukup hanya dengan memberikan uang. "Belanja negara yang membantu orang miskin, tidak mungkin langsung menjadikan mereka entrepreneur yang ulet. Kesehatan dan gizi mereka harus diperbaiki terlebih dahulu," tegasnya.

Sri Mulyani mengingatkan persaingan global yang ketat. Masyarakat Indonesia yang kurang gizi, kesehatan, dan pendidikan akan kesulitan bersaing dengan individu yang terdidik di universitas ternama seperti Ivy League. "Tidak mungkin orang yang tidak bersekolah bersaing dengan lulusan Ivy League. Begitu pula anak-anak yang kekurangan gizi atau tidak mendapatkan imunisasi," tambahnya.
Oleh karena itu, pemerintah berperan penting dalam mengintervensi tiga sektor tersebut. Sri Mulyani menganggap program Sekolah Rakyat sebagai contoh nyata komitmen pemerintah dalam memberdayakan masyarakat miskin. "Presiden Prabowo menetapkan agar anak-anak dari keluarga miskin ditampung di Sekolah Rakyat, mendapatkan fasilitas pendidikan yang baik, bahkan lebih baik. Ini bukan hanya untuk memutus rantai kemiskinan, tetapi juga memberdayakan mereka," jelasnya. Dengan demikian, upaya pemerintah tidak hanya bersifat kuratif, tetapi juga preventife dan transformatif, membangun pondasi yang kuat bagi kemajuan ekonomi Indonesia.
Editor: Rockdisc