EraNusantara – Geger! Raksasa teknologi NVIDIA mengumumkan rencana investasi fantastis senilai US$ 500 miliar atau sekitar Rp 8.401,5 triliun (kurs Rp 16.803 per dolar AS) untuk membangun server AI di Amerika Serikat selama empat tahun mendatang. Keputusan berani ini, menurut sumber eranusantara.co, dipicu oleh berbagai faktor, termasuk upaya untuk menghindari potensi dampak negatif dari kebijakan tarif impor yang pernah diterapkan.
Proyek raksasa ini akan dikerjakan bersama mitra strategis, termasuk TSMC, perusahaan teknologi terkemuka di Amerika Serikat. Langkah ini dinilai krusial bagi NVIDIA, mengingat sebagian besar prosesornya diproduksi di Taiwan. Dengan membangun pusat produksi di AS, NVIDIA berupaya untuk mendiversifikasi rantai pasok dan mengurangi ketergantungan pada satu lokasi produksi.

Dalam keterangan resminya, NVIDIA menyatakan bahwa pembangunan server AI ini akan menciptakan lapangan kerja baru dalam jumlah besar, mencapai ratusan ribu posisi dalam beberapa dekade mendatang. CEO NVIDIA, Jensen Huang, menambahkan bahwa investasi ini akan membantu perusahaan memenuhi permintaan chip AI dan superkomputer yang terus meningkat, sekaligus memperkuat ketahanan rantai pasok di Amerika Serikat.
Pengumuman NVIDIA ini datang beberapa jam setelah pemerintah AS mengumumkan pembebasan beberapa barang elektronik, termasuk smartphone dan chip, dari tarif timbal balik terhadap China. Meskipun demikian, ancaman tarif untuk chip impor masih tetap ada. Keputusan pembebasan tarif tersebut menunjukkan adanya pertimbangan atas potensi dampak negatif tarif terhadap konsumen dan industri AI yang sedang berkembang pesat.
Presiden Trump sendiri, dalam pengarahan di Gedung Putih, menyinggung rencana investasi NVIDIA ini dan mengaitkannya dengan pemilihan umum serta kebijakan tarif. Pernyataan ini semakin memperkuat dugaan bahwa kebijakan tarif menjadi salah satu faktor pendorong di balik keputusan investasi besar-besaran NVIDIA di AS. Langkah ini dapat diartikan sebagai strategi NVIDIA untuk mengamankan posisinya di pasar dan menghindari potensi hambatan perdagangan di masa depan.
Investasi NVIDIA ini bukan hanya sekadar langkah bisnis, tetapi juga memiliki implikasi geopolitik yang signifikan. Ini menunjukkan pergeseran lanskap industri teknologi global dan persaingan sengit antara negara-negara besar dalam perebutan dominasi di sektor AI.
Editor: Rockdisc