EraNusantara – Kabar gembira datang dari Kementerian Pertanian! Pemerintah optimistis Indonesia akan mencapai swasembada pangan pada tahun ini. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam upacara HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Kementerian Pertanian, Jakarta, Minggu (17/8/2025). Ia menyebut momentum kemerdekaan sebagai pendorong utama untuk mencapai lompatan signifikan di sektor pertanian.
Amran mengungkapkan, target swasembada pangan yang awalnya diproyeksikan dalam empat tahun, kini dipercepat menjadi satu tahun. Keberhasilan ini, menurutnya, tak lepas dari dukungan Presiden Prabowo Subianto dan kerja keras seluruh jajaran Kementerian Pertanian serta para petani Indonesia. "Berkat dukungan luar biasa Bapak Presiden dan perjuangan kita semua, target swasembada bisa kita percepat. Dari empat tahun menjadi satu tahun," tegas Amran.

Data yang dipaparkan Amran cukup mencengangkan. Produksi beras nasional hingga September 2025 diproyeksikan surplus hingga 4,86 juta ton. Stok beras di Perum Bulog juga diperkirakan mencapai 4,2 juta ton, angka tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka. Lebih lanjut, Nilai Tukar Petani (NTP) bahkan meningkat hingga 122 persen, melampaui target pemerintah.
Keberhasilan ini tak hanya berdampak positif bagi Indonesia. Amran juga menekankan peran Indonesia dalam menjaga stabilitas pangan global. Berhentinya impor beras sejak awal 2025 telah berkontribusi pada penurunan harga beras dunia dari US$ 460 per ton menjadi US$ 370 per ton. "Artinya, petani Indonesia tidak hanya menyejahterakan bangsanya sendiri, tetapi juga ikut menjaga stabilitas pangan global," jelas Amran.
Dengan capaian-capaian tersebut, Amran optimistis Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan kemandirian pangan. "Tanpa pangan, negara bisa bermasalah. Dengan pangan yang kuat, bangsa ini berdiri tegak. Inilah makna sejati swasembada yang akan kita rebut tahun ini," pungkas Amran. Pernyataan ini tentu menjadi angin segar bagi masyarakat Indonesia yang berharap akan terwujudnya ketahanan pangan nasional.
Editor: Rockdisc