EraNusantara – Kabar mengejutkan kembali datang dari raksasa hiburan dunia, Disney. Setelah PHK besar-besaran pada 2023, kini perusahaan yang berbasis di California itu dikabarkan akan kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya di seluruh dunia. Informasi ini dihimpun eranusantara.co dari laporan BBC International, Minggu (8/6/2025). Divisi film, televisi, dan keuangan menjadi sektor yang terkena dampak kebijakan perusahaan ini.
Langkah kontroversial ini diambil Disney di tengah pergeseran tren konsumsi media. Seorang juru bicara Disney menjelaskan kepada BBC bahwa PHK ini merupakan bagian dari upaya efisiensi dan adaptasi terhadap perubahan industri yang pesat, khususnya peralihan penonton dari platform TV kabel ke layanan streaming online. "Seiring transformasi industri kami, kami terus mengevaluasi cara mengelola bisnis secara efisien, sambil tetap mendorong kreativitas dan inovasi yang diharapkan konsumen dari Disney," ujarnya.

PHK ini bukanlah yang pertama bagi Disney. Pada 2023, sekitar 7.000 pekerja telah di-PHK sebagai bagian dari program penghematan biaya senilai US$ 5,5 miliar di bawah kepemimpinan CEO Bob Iger. Kali ini, dampaknya akan dirasakan oleh berbagai tim, termasuk departemen pemasaran film dan televisi, departemen casting dan pengembangan, serta departemen keuangan. Meskipun demikian, juru bicara Disney memastikan bahwa tidak ada satu tim pun yang akan ditutup sepenuhnya dan perusahaan telah berupaya meminimalisir jumlah karyawan yang terkena dampak.
Disney, yang mempekerjakan 233.000 pekerja di seluruh dunia (lebih dari 60.000 di luar AS), menaungi sejumlah perusahaan besar di industri hiburan seperti Marvel, Hulu, dan ESPN. Ironisnya, perusahaan ini baru saja melaporkan laba yang melampaui ekspektasi pada Mei lalu, dengan pendapatan mencapai US$ 23,6 miliar pada kuartal pertama tahun ini – meningkat 7% dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan pelanggan Disney+.
Meskipun merilis beberapa film baru seperti Captain America: Brave New World dan Snow White, pencapaian Snow White di bioskop ternyata kurang memuaskan, diiringi sejumlah ulasan negatif. Namun, Lilo & Stitch berhasil mencetak rekor box office di AS selama libur Memorial Day, membukukan penjualan tiket global lebih dari US$ 610 juta sejak Mei, menurut Box Office Mojo. Apakah keberhasilan Lilo & Stitch cukup untuk menyelamatkan Disney dari gelombang PHK ini? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.
Editor: Rockdisc