EraNusantara – Kejutan datang dari Gedung Putih! Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengisyaratkan kemungkinan penundaan terhadap larangan operasional aplikasi TikTok di AS. Keputusan ini menambah daftar panjang penundaan sebelumnya, membuat masa depan TikTok di Negeri Paman Sam semakin tak menentu.
Dalam wawancara dengan Reuters, Selasa (17/6/2025), Trump memberikan respon singkat namun penuh makna ketika ditanya perihal perpanjangan batas waktu larangan TikTok: "Mungkin, ya." Pernyataan tersebut langsung menyita perhatian publik dan memicu spekulasi luas.

Lebih lanjut, Trump menambahkan bahwa persetujuan dari pemerintah China mungkin diperlukan. Namun, ia optimistis Presiden Xi Jinping akan memberikan lampu hijau. "Saya rasa Presiden Xi pada akhirnya akan menyetujuinya," ujarnya.
Sebelumnya, Kongres AS telah menetapkan tenggat waktu 19 Januari 2025 untuk penghentian operasional TikTok. Namun, Trump telah beberapa kali memberikan penundaan, terakhir hingga 19 Juni 2025. Keputusan ini diambil di tengah jumlah pengguna TikTok di AS yang mencapai angka fantastis, yaitu 170 juta pengguna.
Penundaan berulang ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai strategi politik dan ekonomi di baliknya. Apakah ini sekadar strategi negosiasi, atau ada pertimbangan lain yang lebih kompleks yang belum terungkap? Nasib TikTok di AS nampaknya masih berada di ujung tanduk, menunggu keputusan final dari Trump dan pemerintah China. Perkembangan selanjutnya tentu akan sangat dinantikan.
Editor: Rockdisc