EraNusantara – Program Makan Bergizi Gratis (MBG), andalan pemerintah untuk menjaga pertumbuhan generasi muda Indonesia, kini telah menuai buah. Bukti nyata keberhasilannya tertuang dalam sebuah buku baru yang diluncurkan baru-baru ini. Buku yang berjudul "Strategi IFSR dalam Akselerasi Implementasi 32.000 SPPG & 82 Juta Penerima Manfaat Program Makan Bergizi Gratis" ini merupakan hasil kolaborasi Yayasan Indonesia Food Security Review (IFSR) dan Badan Gizi Nasional (BGN).
Peluncuran buku yang berlangsung di Jakarta, Jumat (9/5/2025), ditandai dengan penyerahan buku secara langsung kepada Kepala BGN, Dadan Hindayana. Dadan dalam sambutannya mengapresiasi peran IFSR yang telah terlibat aktif sejak awal program MBG, bahkan ikut membangun dapur umum pertama di Warungkiara, Sukabumi. Menurutnya, buku ini bukan hanya sekadar kumpulan data teknis, tetapi juga narasi autentik perjalanan program MBG. Ia berharap buku ini dapat mendorong kolaborasi lebih luas untuk keberhasilan program di seluruh Indonesia.

Dirgayuza Setiawan, pendiri IFSR, menekankan bahwa MBG bukan hanya program distribusi makanan biasa. "Ini adalah investasi besar negara di sektor politik, ekonomi, sosial, dan moral untuk generasi mendatang," tegasnya. Ia melihat MBG sebagai transformasi sistemik yang membutuhkan dukungan berbagai pihak. Buku ini, menurutnya, menjadi bagian penting dalam memperkuat arah transformasi tersebut.
Pentingnya integrasi sektor susu dalam program MBG juga disoroti oleh Epi Taufik, Guru Besar IPB dan Dewan Pembina IFSR. Ia menekankan perlunya penguatan ekosistem pangan nasional, khususnya industri susu berbasis peternak rakyat, untuk mendukung kesehatan anak Indonesia dan ketahanan pangan hewani.
Glory Harimas Sihombing, Direktur Eksekutif IFSR, menjelaskan buku tersebut merupakan hasil kerja kolaboratif lintas sektor dan wilayah. Buku ini, katanya, berisi praktik-praktik terbaik di lapangan, kontribusi dari berbagai mitra, akademisi, dan komunitas. Buku ini juga menonjolkan pendekatan teknis IFSR yang efisien, memberdayakan masyarakat, dan berbasis data.
I Dewa Made Agung K.N, sebagai bagian dari Dewan Pembina IFSR, menambahkan bahwa buku ini tidak hanya mendokumentasikan keberhasilan, tetapi juga menyusun kerangka manajemen teknis yang bisa direplikasi. Hal ini penting untuk memastikan tata kelola dapur MBG terstandarisasi dan terkonsolidasi.
Program MBG sendiri tercantum dalam RPJMN 2025-2029 sebagai program strategis nasional dengan target 82,9 juta penerima manfaat dan lebih dari 32.000 dapur umum (SPPG). Buku ini diharapkan menjadi rujukan kebijakan, pedoman teknis, dan inspirasi bagi semua pemangku kepentingan dalam menyukseskan program MBG dan mencapai kedaulatan gizi nasional.
Dengan peluncuran buku ini, IFSR menegaskan komitmennya sebagai mitra strategis BGN dan pemerintah, serta membuka ruang kolaborasi untuk mempercepat transformasi sistem pangan dan gizi Indonesia demi Generasi Emas 2045.
Editor: Rockdisc