
Artikel Berita:
EraNusantara – Uji coba penyaluran bantuan sosial (bansos) secara digital di Banyuwangi, Jawa Timur, mengungkap sejumlah fakta krusial yang menjadi perhatian pemerintah. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, terjun langsung meninjau pelaksanaan program percontohan ini di Desa Suko, Kalipuro, untuk memastikan efektivitas dan ketepatan sasaran.
Program bansos digital ini telah menjangkau 257 ribu pendaftar di Banyuwangi, dengan dukungan 2.000 pendamping lapangan. Dari total 680 ribu kepala keluarga (KK), baru 148 ribu yang terdata sebagai penerima bansos. Luhut menekankan perlunya perbaikan sistem agar bantuan benar-benar sampai kepada mereka yang berhak dan membutuhkan.
Dalam kunjungannya, Luhut menemukan adanya penerima bansos yang tidak tepat sasaran. Beberapa warga tercatat menerima tiga program bantuan sekaligus, sementara warga lain yang sangat membutuhkan justru tidak tersentuh bantuan sama sekali. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya transformasi digital dalam penyaluran bansos.
"Prinsip saya jelas, masyarakat di daerah terpencil adalah sasaran utama kami dalam menyalurkan program sosial pemerintah," tegas Luhut, seperti dikutip dari eranusantara.co, Kamis (2/10/2025). Desa Suko, dengan mayoritas penduduknya sebagai petani kopi yang tinggal di kawasan hutan dan memiliki akses sinyal terbatas, menjadi representasi nyata tantangan dalam penyaluran bansos.
Luhut mengapresiasi inisiatif agen Kementerian Sosial dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam membantu warga mendaftar bansos. Sistem yang baru memungkinkan warga untuk mengusulkan diri atau tetangga sebagai penerima bantuan, berbeda dengan sistem sebelumnya yang pasif.
Integrasi data antar kementerian dan lembaga juga menjadi sorotan Luhut. Ia menekankan pentingnya kolaborasi untuk mengatasi ego sektoral yang selama ini menghambat efektivitas program sosial. Dengan kolaborasi yang terintegrasi, diharapkan solusi nyata dapat dihadirkan di masyarakat.
Tujuan utama dari transformasi digital bansos adalah memastikan setiap rupiah bantuan sampai kepada mereka yang paling membutuhkan, sehingga mampu menggerakkan ekonomi dari tingkat terbawah dan memperkuat perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
"Dari Banyuwangi, mari kita tunjukkan bangsa ini mampu membangun perlindungan sosial yang inklusif, adil, dan modern," pungkas Luhut.
Editor: Rockdisc