EraNusantara – Pemerintah sebelumnya menargetkan penciptaan 19 juta lapangan kerja. Namun, janji tersebut kini dipertanyakan publik di tengah gejolak ekonomi global. Bagaimana respons pemerintah? Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer, mengatakan target tersebut sebenarnya masih mungkin tercapai. Namun, ia mengakui bahwa kondisi ekonomi dunia yang bergejolak memberikan tekanan signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Dalam wawancara di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Kamis (14/8/2025), Ebenezer menjelaskan, "Secara teori, target 19 juta lapangan kerja itu realistis. Namun, kondisi global yang sedang tidak stabil ini menjadi penghambat utama. Tidak ada yang bisa memprediksi dengan pasti perkembangan ekonomi global, semua serba spekulatif."

Pemerintah, lanjut Ebenezer, tetap berupaya keras mendorong penciptaan lapangan kerja, terutama melalui proyek-proyek investasi besar. "Jika kondisi ekonomi global stabil, bukan tidak mungkin targetnya bahkan bisa melampaui 19 juta, bisa mencapai 20 juta," tambahnya optimistis.
Ebenezer menyinggung permasalahan yang dihadapi industri tekstil terkait Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor. Ia menjelaskan bahwa pencabutan dan revisi peraturan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menjaga geliat industri dan mendorong penyerapan tenaga kerja.
"Para pelaku industri tekstil sudah merasa lebih lega dengan pencabutan Permendag Nomor 8. Pembatasan-pembatasan yang sebelumnya menghambat industri kini telah dikurangi," ujar Ebenezer. "Prosesnya memang tidak instan, kita perlu waktu untuk melihat dampaknya. Kita tidak bisa mengharapkan solusi seketika," tambahnya.
Ia menegaskan kembali bahwa target 19 juta lapangan kerja tersebut disusun berdasarkan asumsi kondisi ekonomi yang stabil. Oleh karena itu, Ebenezer meminta masyarakat untuk bersabar dan memahami bahwa pemerintah sedang beradaptasi dengan situasi ekonomi global yang dinamis.
"Banyak industri yang bertahan, melakukan efisiensi, bahkan melakukan PHK. Situasi ini tidak hanya terjadi di sektor manufaktur dan tekstil," kata Ebenezer. Meskipun belum berani memprediksi angka pasti realisasi penciptaan lapangan kerja saat ini, Ebenezer meyakinkan bahwa pemerintah akan terus berupaya maksimal. "Pemerintah pasti akan melakukan yang terbaik untuk rakyatnya," tegasnya.
Editor: Rockdisc