EraNusantara – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan bahwa baru sekitar 35% badan usaha (BU) di sektor logistik yang menyatakan dukungan terhadap implementasi kebijakan Zero Over Dimension Over Loading (ODOL), atau yang lebih dikenal dengan penertiban "truk obesitas". Pernyataan ini disampaikan usai rapat koordinasi lintas kementerian dan lembaga di Jakarta, Senin (6/10/2025).
AHY menjelaskan bahwa 35% BU tersebut menyatakan kesiapan untuk melakukan normalisasi armada, baik dengan mengembalikan kendaraan ke dimensi standar maupun melakukan investasi pada kendaraan logistik baru. Hal ini, menurutnya, menunjukkan efek berganda (multiplier effect) yang positif dari penerapan kebijakan Zero ODOL. "35% per hari ini, dari beberapa bulan kita bekerja, sudah ada 35% yang menyatakan siap atau ingin melakukan normalisasi. Apakah mengembalikan kepada kondisi awal atau investasi kendaraan baru. Nah ini tadi saya katakan ada peluang, justru ada peluang ekonomi yang bisa kita timbulkan," ujar AHY kepada wartawan.

Lebih lanjut, AHY menepis kekhawatiran bahwa kebijakan Zero ODOL akan memicu inflasi dan kenaikan biaya transportasi. Ia berpendapat bahwa dampak yang ditimbulkan tidak sepenuhnya negatif, karena terdapat potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi. "Dengan kebijakan yang tepat sasaran, kita ingin menormalisasi kendaraan, dan kita potret ada potensi reinvestasi terkait dengan transportasi angkutan barang ini. Dan jika itu diletakkan atau dikembalikan untuk menggerakkan industri dalam negeri, justru akan menghadirkan potensi yang sangat signifikan," terangnya.
Pemerintah menargetkan implementasi penuh kebijakan Zero ODOL pada awal tahun 2027. Saat ini, regulasi terkait masih dalam tahap penyempurnaan, melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait. AHY menambahkan, "Kita nanti akan benar-benar mengambil kebijakan atau keputusan yang paling baik yang bisa kita hadirkan, termasuk nanti didahului dengan sejumlah trial, uji-coba di sejumlah lokasi, ada pilot project dan lain sebagainya yang akan kita jelaskan kemudian."
Editor: Rockdisc