EraNusantara – Realisasi belanja negara hingga semester I-2025 baru mencapai Rp 1.407,1 triliun atau 38,8% dari target APBN 2025. Angka ini jelas mengkhawatirkan, mengingat semester II sudah berjalan. Kondisi ini membuat Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, turun tangan langsung. Bukan hanya sekedar rapat, Purbaya mengambil langkah tegas dan tak biasa untuk mengatasi masalah ini.
Purbaya mengungkapkan, lambatnya realisasi belanja negara disebabkan berbagai faktor, salah satunya karena kementerian baru yang mungkin belum terbiasa mengelola anggaran. "Belanja yang seret, macam-macam. Ini kan ada beberapa kementerian baru, yang mungkin sebagian masih belum terbiasa," jelasnya usai Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025).

Untuk mengatasi kendala ini, Purbaya punya strategi jitu. Kementerian Keuangan akan mengirimkan tim ahli untuk membantu kementerian dan lembaga (K/L) yang mengalami kesulitan dalam pengelolaan anggaran. "Pertama, mungkin kita kirim orang dari keuangan untuk membantu mereka, kalau nggak bisa urus surat-surat dan sebagainya. Kalau masih belum bisa juga, kita dampingi langsung," tegasnya.
Langkah ini bukan hanya bersifat sementara. Purbaya berencana melakukan pengawasan secara berkala. Kementerian yang realisasi anggarannya lambat akan langsung dikunjungi dan dibahas secara mendalam. Bahkan, ia berjanji akan menggelar jumpa pers untuk menjelaskan penyebab lambatnya realisasi anggaran tersebut kepada publik. "Kementerian yang lambat saya akan datangi dan meeting sama mereka, lalu jumpa pers di depan teman-teman semua kenapa lambat. Supaya semuanya bergerak lebih cepat," tegas Purbaya.
Sebelumnya, Purbaya juga menyoroti rendahnya penyerapan anggaran Badan Gizi Nasional (BGN) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Meskipun kinerja BGN dinilai masih baik, Purbaya tetap akan melakukan pemantauan ketat dan meminta penjelasan publik jika penyerapan anggaran tetap rendah. "Saya bilang ya sudah nanti sebulan sekali kita akan jumpa pers dengan Kepala BGN, nanti kalau penyerapannya jelek, dia suruh jelasin ke publik, saya di sebelahnya," ujarnya dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (10/9/2025).
Selain MBG, Purbaya berkomitmen untuk mempercepat program-program lain yang progresnya lambat. Bantuan teknis akan diberikan jika diperlukan, termasuk dalam hal penyusunan program kerja dan pengajuan anggaran. "Kalau mereka nggak bisa menyusun program kerja atau pengajuan anggarannya, kami akan kirim orang ke sana supaya jalannya cepat dan kita akan monitor secara berkala supaya anggaran yang banyak tadi bisa terserap dengan baik," tutup Purbaya.
Editor: Rockdisc