EraNusantara – Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengambil langkah antisipatif dengan memberlakukan kebijakan Work From Home (WFH) bagi karyawannya. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap demonstrasi besar-besaran yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia. PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) misalnya, menerapkan WFH di kantor pusat pada 1 dan 2 September 2025. Namun, Evan Eryanto, Sekretaris Perusahaan PELNI, memastikan layanan kepada pelanggan tetap berjalan normal. Kantor cabang PELNI di seluruh Indonesia tetap beroperasi seperti biasa dan melaporkan kondisi terkini kepada kantor pusat.
Keputusan PELNI untuk menerapkan WFH, menurut Evan, merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Nomor e-0014/SE/2025 dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta yang mengimbau perusahaan untuk memberlakukan WFH. Langkah ini juga merupakan antisipasi perusahaan terhadap situasi terkini, tanpa menunggu instruksi lebih lanjut dari kementerian terkait. PELNI berkomitmen untuk terus memantau situasi dan berharap kondisi segera kembali kondusif.

Langkah serupa juga diambil oleh PT Pos Indonesia (Persero). Namun, kebijakan WFH di PT Pos Indonesia difokuskan pada kantor-kantor yang berdekatan dengan lokasi demonstrasi, seperti Kantor Pusat Pos Indonesia di Jalan Cilaki, Bandung. Heri Nugrahanto, VP Corporate Communications PT Pos Indonesia, menjelaskan bahwa perusahaan mengikuti imbauan pemerintah dan berkoordinasi dengan TNI untuk pengamanan di kantor-kantor yang berisiko. Kantor-kantor cabang di wilayah lain tetap beroperasi normal. Heri memastikan layanan PT Pos Indonesia tetap berjalan lancar di seluruh Indonesia.
Kerja sama dengan TNI dilakukan untuk memastikan keamanan dan kelancaran operasional di kantor-kantor yang berdekatan dengan lokasi demonstrasi. Baik PELNI maupun Pos Indonesia memastikan bahwa pelayanan kepada masyarakat tetap menjadi prioritas utama meskipun kebijakan WFH diterapkan di beberapa kantor. Durasi penerapan WFH akan terus dievaluasi sesuai perkembangan situasi di lapangan.
Editor: Rockdisc